Minggu, 04 Juni 2017

Referensi Model Waterfall

Referensi Model Waterfall



Apa yg di maksud Waterfall Model? Seperti kata Waterfall = Air Terjun. Kenapa air terjun? Karena bentuknya seperti air terjun yang dari tahap atas sampai tahap paling bawah (minimalisasi) dari segi kebutuhan yang sudah terpenuhi artinya kebutuhan yang tadinya maksimal menjadi minimal karena proses model waterfall ini. Model ini bias disebut juga “Linear Sequence Model” atau “Classic Life Cycle”, model ini pertama kali dikenal pada tahun 1970an. Software model ini merupakan model yg sering di gunakan pada umumnya.

Ciri khas model Waterfall ini yaitu dalam tahap rekayasa perangkat lunak nya harus berurutan dari satu tahap ke tahap selanjutnya, jadi tidak bisa melompati dari tahap satu ke 2 tahap setelah nya ataupun sebelumnya. Lalu memakan banyak biaya dan waktu bila suatu sistem yang di kembangkan selalu melakukan perubahan dalam sistemnya. 

Waterfall model ini ada 2 jenis menurut Referensi Pressman & Referensi Sommerville namun pada intinya tetep sama menjelaskan tentang requerments, design dan quality. 

Waterfall Model Referensi Pressman


Waterfall Model Refersnsi Sommerville 


Kelebihan Model Waterfall 
    1. Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
    2. Cocok untuk system software yg bersekala besar
    3. Cocok untuk system software yg bersifat generic
    4. Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah di kontrol 

    Kelebihan Model Waterfall 
    1. Perubahan sulit dilakukan karena sifatnya yang kaku.
    2. Karena sifat kakunya, model ini cocok ketika kebutuhan dikumpulkan secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan sekecil mungkin. Tapi pada kenyataannya jarang sekali konsumen/pengguna yang bisa memberikan kebutuhan secara lengkap, perubahan kebutuhan adalah sesuatu yang wajar terjadi.
    3. Waterfall pada umumnya digunakan untuk rekayasa sistem yang besar dimana proyek dikerjakan di beberapa tempat berbeda, dan dibagi menjadi beberapa bagian sub-proyek.
    4. Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
    5. Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
    6. Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan.

    Sumber:

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar